Sabtu, 18 Maret 2017

Selamat datang di desa jangga





A.1.     Kondisi Desa
A.1.1.  Kondisi Umum

            Diamika Pembangunan Masyarakat Desa Jangga menunjukan pertumbuhan yang positif, ditandai keberhasilan yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Memasuki Era Globalisasi dan seiring dengan semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat akan hak-haknya, serta meningkatnya kebutuhan semakin komplek merupakan tantangan bagi pemerintahan daerah untuk meningkatkan pencapaian hasil pembangunan. Untuk mengatisipasi berbagai permasalahan, tantangan serta perembangan dimasa kini dan masa depan diperlukan perencanaan yang jelas terarah dan partisipatif.

Kondisi yang diharapkan dimasa depan tidak terlepas dari pencapaian sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan pembangunan secara efektif, seiring dengan itu, upaya secara terus-menerus tetap diarahkan untuk mengatasi tantangan dann hambatan pembangunan desa guna mewujudkan kondisi yang diharapkan dan konisi saat ini merupakan dasar atau bahan untuk perencanaan yang akan menentukan keberhasilan.

A.1.1.  Sejarah Desa
A.1.1.1            Legenda Desa ( Sasakala )
           
Kata Jangga di ambil dari perkataan Tugel Janggane, yaitu peristiwa putusnya kepala Siti Sopiah.
            Sejarah ini diambil /ditulis pada waktu Desa Jangga belum dimekarkan dengan Desa Jumbleng. Desa Jangga dahulunya adalah satu wilayah dengan Desa Jumbleng. Jangga di mekar pada Tgl. 20-11-1982. Sejarah nama Jangga Ketika perang Dermayu dengan Sumedang dan pasukan Sumedang kalah dalam persoalaan pindah patok batas wilayah, prajurit Sumedang yang kalah perang pulang dengan membalas dendam di sepanjang jalan yang mereka lalui bila kebetulan mendapatkan wanita maka akan di bawa ke Sumedang untuk di jadikan budak atau istri secara paksa. Sesampainya di wilayah arah Sumedang ada wanita cantik keturunan Cina/Tionghoa  di bawa orang tuanya meminta bantuan kepada orang yang berkuasa / jawara pada waktu itu di daerah ini yaitu Ki Campuh, dengan kepandaian Ki Campuh (sampu) wanita itu dapat di rebutnya dari kuda pasukan Sumedang tanpa di ketahui oleh pasukan Sumedang / pencuri, yang berkuasa pada saat itu yang dinamakan Ki Buyut Jangga meninggal dan di makamkan di Blok Rumah Sakit sekarang, di dekat kuburan Buyut Jangga Tua (Rumah Sakit) ada kolam yang namanya masyarakat menyebut Taman yaitu dahulu adalah tempat minumnya peliharaan Ki Ageng Jangga berupa menjangan. Harimau dll.
            Ada lagi wanita pelarian dari daerah Bugis yang bernama SITI SOPIYAH turut di bawa akan tetapi Siti Sopiyah melawan dengan sekuat tenaga dengan mengerahkan segala ilmu yang di punyainya untuk melawan pasukan Sumedang akan tetapi Siti Sopiyah tidak kuat sehingga di gantung dan di tarik kekanan dan kekiri sampai putus lehernya penduduk setempat menyaksikan pada saat itu tidak ada yang berani, dengan kejadian ini Siti Sopiyah tugel Janggane dan meninggal di tempat, oleh masyarakat sekitar di makamkan di daerah tersebut dan sekarang daerah tersebut dinamakan dengan sebutan Buyut Simpruk. (Siti Sopiyah adalah wanita yang cantik, simpuh dan ngelumpruk).
            Dari kejadian Siti Sopiyah ini orang jahat yang masuk daerah Jangga pasti akan tertangkap oleh penduduk setempat.
            Ditempat ini ada yang disebut Jangga Tua yaitu tempat Rumah Sakit pemotongan hewan kerbau yang terserang penyakit menular, pada waktu zaman Belanda Rumah Sakit hewan ini dibuat oleh Tuan Tanah Belanda yang sengaja untuk menipu para masyarakat Tani untuk menjual ternaknya ke Belanda dengan harga murah. Zaman ini disebut dengan Zaman Kobokan karena para petani yang membawa kerbau yang sakit menular setelah dikuburkan mesti mencuci tangan dikobokan Rumah Sakit ini.
            Dijaman itu pula ada yang mengatakan sebelah utara Rumah Sakit ada yang dinamakan Bentangan, yaitu tempat mandinya kerbau-kerbaunya orang yang kaya raya pada jaman itu yaitu Buyut Kayat saking banyaknya kerbau hingga tak terurus  hingga banyak mencuri ternaknya didaerah tersebut.
            Balai Desa Jangga yang sekarang adalah bekas Kantor Demang Belanda yag bekerja di Rumah Sakit hewan, sedangkan Balai Desa Dahulunya berada di Blok Karang Anyar didekat Balai Desa ada bale-bale, sumur segi empat diatasnya dan jambangan serta gentong (buat mandinya Ki Buyut Nuntar) sedangkan sumur kepunyaan Ki Buyut Nuntar airnya bisa digunakan untuk pengobatan yaitu sakit panas dan sakit mata Cuma sayang peniggalan sejarah itu sekarang sudah tiada entah kemana.
            Balai Desa Jangga konon di bangun dengan biaya wayang sekotak,dan di atas balai desa ada buku lama dengan paku Masjid Agung yang  panjang dan segi empat dan mempunyai gambar wayang.lagi-lagi bukti sejarah ini sudah tidak ada yang menyimpan setelah balai desa yang lama di pindahkan ke Balai Desa yang sekarang,tempat balai desa yang lama sekarang sudah menjadi rumah penduduk yang tersisa adalah buyut Bale. Zaman dahulu jika ada masyarakat mempunyai suatu hajat yang bersifat positif Kuwu seperangkatnya di undang.
            Untuk menghadiri hajat tersebut,pada zaman itu belum adanya kursi hingga kuwu dan perangkatnya hanya duduk beralaskan tikar dengan bersandar pada sebuah papan bergambarkan wayang khusus untuk Kuwu Jangga gambar wayang Angka wijaya.

Adapun Nama-nama Kuwu atau Kepala Desa diantarnya :

1.      Bpk. MARSANI                                              ( Utusan Demang Belanda  )
2.      Bpk. DEO                                                        ( Utusan Demang Belanda  )
3.      Bpk. TIONG                                                    (  Utusan Demang Belanda )
4.      Bpk.  SUTI                                                       (  Utusan Demang Belanda )
5.      Bpk. TASMIRAH                                           (  Tidak ada keterangan )
6.      Bpk. KASJA                                                    (  Tidak ada keterangan )
7.      Bpk. SUTA                                                      (  Tidak ada keterangan )
8.      Bpk. SUGRA                                                   (  Tidak ada keterangan )
9.      Bpk. SAMAD                                                  (  Tidak ada keterangan )
10.  Bpk. SUHUD                                                  (  Tidak ada keterangan )
11.  Bpk. DIRJA                                                     (  Tidak ada keterangan )
12.  Bpk. SANJUR                                                 (  Tidak ada keterangan )
13.  Bpk. BANDENG                                            (  Zaman Jepang 1940 – 1945 )
14.  Bpk. ABAS                                                      (  Tidak ada keterangan 1945 – 1949 )
15.  Bpk. SONTONG                                             (  Tidak ada keterangan 1949 – 1953 )
16.  Bpk. CAMAD                                                 (  Guru 1953 – 1957 )
17.  Bpk. TASMAD                                                (  Wiraswasta 1957 – 1960 )
18.  Bpk. TAYIB (TOYIB)                                    (  Tani 1960 – 1970 )
19.  Bpk. UMAR                                                    (  PJS asal Pamong Desa 1970 – 1971 )
20.  Bpk. T.AMING                                               (  PJS Anggota Koramil 1971 – 1974 )
21.  Bpk. KURDANI                                             (  Guru 1974 – 1975 )
22.  Bpk. MOH. SAPINGI                                     (  PJS asal Peg Kec Losarang 1975 – 1979)
23.  Bpk. KARDANA                                            (  POLRI 1982 – 1989 )
24.  Bpk. DIDI MULYADI                                   (  PJS asal Pamong Desa 1989 – 1990 )
25.  Bpk. KHASANI HS                                        (  Peg Kantor Kec Losarang 1990 – 1998 )
26.  Bpk. CASIMAN                                              (  PJS asal Peg Kec Losarang 1998 – 1998)
27.  Bpk. EDY SUSWANTO                                 (  POLRI 1998 – 2008 )
28.  Bpk. MULYO JUNIANTO ARIFIN             (  Swasta 2008 – 2014 )
29.  Bpk. ABDUL AZIS                                 (Plt Peg Kec Losarang Januari 2014-April 2014 )
30.  Bpk. MULYO JUNIANTO ARIFIN             (  PJS Swasta April 2014 – Desember 2014 )
31.  Bpk. NEDI PRASETYO, A.Md                     ( Swasta Januari 2015 s/d Sekarang)

Adapun Nama-nama Buyut di Desa Jangga, diantarnya :
1.      Kebuyut Nuntar                                              
2.      Kebuyut Tiwang                                             
3.      Kebuyut Jangga Tua                                       
4.      Kebuyut Simpruk                                            
5.      Kebuyut Sanim                                               
6.      Kebuyut Sambi Doyong                                 
7.      Kebuyut Perawan                                            
8.      Kebuyut Juragan                                             
9.      Kebuyut Gusti Lurah                                      

A.1.2   Demografi
A.1.2.1            Letak Geografis

            Desa Jangga terletak di Daerah Kawasan Indramayu, dengan luas Wilayah 613.311 Hektar yang terdiri dari 5 Dusun dengan 5 Rukun Warga (RW) dan 19 Rukun Tetangga (RT) yang merupakan salah satu Desa yang berada di wilayah Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu. Dengan batas wilayah sbb :

Batas
Desa/kelurahan
Kecamatan
Sebelah utara
Cemara Kulon
Losarang
Sebelah selatan
Rajaiyang
Losarang
Sebelah timur
Jumbleng
Losarang
Sebelah barat
Puntang
Losarang






PETA DESA JANGGA.








A.1.2.2.  Topografi

            Desa Jangga merupakan desa yang berada di Dataran Rendah, dengan ketinggian 20 Meter Dpl ( Diatas Permukaan Laut ), sebagian besar wilayah berupa daerah Pesawahan diantarannya sebelah Timur berbatasan dengan Desa Jumbleng Kecamatan Losarang, Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Rajaiyang Kecamatan Losarang, Sebelah Barat berbatasn dengan Desa Puntang Kecamatan Losarang, serta Sebelah Utaranya berbatas dengan Cemara Kulon Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu.

A.1.2.3.  Hidrlologi dan Klimatologi

            Aspek hidrologi suatu wilayah desa sangat diperlukan dalam pengendalian dan pengaturan tata air wilayah desa, berdasarkan hidrologinya, aliran-aliran sungai di wilayah Desa Jangga merupakan aliran aliran sungai / selokan dengan debit yang sedang dan kecil seperti :

1.      Selokan Sapton
2.      Selokan Soga
3.      Selokan Rancamaung
4.      Selokan Kedongdong
5.      Selokan Dasimah
6.      Sungai Betokan
7.      Sungai Cipanas II
8.      Sungai Demang

Disamping itu ada pula bebearpa mata air yang bisa digunakan sebagi sumber mata air bersih, maupun sumber air untuk pertanian, tapi ada pula petani yang bertani hanya mengandalkan Tadah Hujan atau bertani bila musim hujan tiba.

Secara umum akhir-akhir ini terjadi penaikan curah hujan tercatat dalam satu tahun ini saja hampir tiap hari terjadi turun hujan sehingga dapat dimanfaatkan oleh petani yang hanya mengandalkan tadah hujan.




A.1.2.4.  Luas dan Sebaran Penggunaan Lahan

            Pada umumnya lahan yang berada atau terdapat di Desa Jangga. digunakan secara produktif, karena merupakan lahan yang subur terutama untuk lahan pertanian, jadi hanya sebagian kecil saja yang tidak dimamfaatkan oleh warga, hal ini pula menunjukan bahwa kawasan Desa Jangga adalah daerah yang memiliki sumber daya alam yang memadai dan siap untuk dikelola. Luas lahan wilayah menurut penggunaan sebagaimana terlihat dalam table berikut ini :

Tabel : 2
Luas Wilayah Menurut Prnggunaannya

Sawah (Ha)
Darat  (Ha)
½
Teknis
Tadah Hujan
Pasang
Surut
Pemukiman
Pertanian
Perkantoran
Perkebunan
Lainnya
339.675
130.875
104.403
28.561
574.953
1.257
-
0.50
Sumber   : Data Profil Desa Jangga

A.1.3.  Keadaan Sosial
A.1.3.1.   Kependudukan

            Jumlah penduduk  Desa Jangga sampai dengan akhir tahun 2016 sebesar 5.059 jiwa dengan kepadatan rata-rata 824 jiwa/Km2. Sedangkan laju pertumbuhan penduduk 0,04%. hal ini menunjukan bahwa laju pertumbuhan penduduk dapat dikendalikan.
lebih jelasnya sebagimana kita lihat dalam tabel berikut ini :

Tabel  :  3

No
Tahun
Jumlah Penduduk
Jumlah KK
Laju Pertumbuhan
Lk
Pr
Jumlah
1
2016
2540
2519
5059
1481
0,04 %
Sumber  :  Data Desa Jangga



Tabel: 4
Jumlah Rumah Tangga dan Penduduk  Tiap RW
Desa Jangga.Tahun 2016
No
RW / Dusun
Penduduk
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
1
Dusun I /RW 01
354
364
718
2
Dusun II /RW 02
556
560
1116
3
Dusun III /RW 03
658
637
1295
4
Dusun IV /RW 04
407
400
807
5
Dusun V /RW 05
565
558
1123
Jumlah
2540
2519
5059
Sumber  : Data  Penduduk Desa Jangga 2016
Proyeksi Jumlah penduduk di Desa Jangga Tahun 2016 berjumlah 5059 Jiwa.

A.1.3.2.  Indeks Pembangunan Manusia
            Perkembangan Capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Desa Jangga Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu 2015  S.d 2016 dapat dilihat pada Tabel berikut ini :
Tabel  :  5
IPM
No
Uraian
2015
2016
1
Indeks Pendidikan


2
Indeks Kesehatan


3
Indeks Daya Beli


Target IPM Kec. Losarang


Realisasi IPM


Sumber  : Data  Penduduk Desa Jangga 2016

A.1.3.3.    Kesehatan
            Tenaga Kesehatan Di Desa Jangga Pada Tahun 2016 terdiri dari Medis /Dokter 3 Orang, Perawat 2 orang , Bidan Desa 1Orang sedangkan paritisipasi masyarakat untuk bidang kesehatan terdapat lebih dari  45 orang , Untuk Lebih Jelasnya dapat dilihat dari Tabel berikut ini :

Tabel  :  6
Jumlah tenaga Kesehatan dan Partisipasi Masyarakat
Di Desa JanggaTahun 2016

No
Tenaga Kesehatan
Jumlah
Ket
1
Medis
Doktor Umum
2

Dokter Spesialis
-

2
Perawat
Bidan
1

Perawat
2

3
Partisipasi Masyarakat
Dukun bayi
-

Posyandu
9

Polindes
-

POD
-

Desa Siaga
-

Kader
-

PSM
45

Jumlah
59

Sumber  :  Data  Penduduk Desa Jangga 2016

Jumlah Kelahiran Bayi ( Persalinan ) Pada tahun 2016 adalah sebanyak = 38 Jiwa, yang terdiri dari bayi Lahir hidup 3 Orang dan Bayi lahir Mati adalah : 2 Jiwa, Untuk Lebih Jelasnya dapat dilihat dalam Tabel Berikut ini :
Tabel  :  7
Jumlah Kelahiran Hidup dan Kematian Bayi
Desa Jangga Tahun 2015 – 2016
No
Uraian
2014
2015
Rata-rata
1
Bayi lahir Hidup
38
15
27.5
2
Jumlah Kematian Bayi
2
-
1
Jumlah
40
15
28.5

A.1.3.4.   Pendidikan
            Pendidikan merupakan salah satu modal dasar pembangunan, sehingga Pendidikan adalah sebuah investasi (modal) di masa yang akan datang. Di Desa Jangga Jumlah Guru untuk Tahun 2016 berjumlah  30 Orang,. Adapun Rincian mengenai Jumalah Murid dan Guru tersebar sebagaimana bisa kita lihat dalam table 8 berikut ini :


Tabel   :  8
Data Pendidikan/Sekolah Formal dan Non Formal
Di Desa Jangga tahun 2016

No
Nama Sekolah
Jumlah
Lokasi
Guru
Murid
1
SMP Negeri 2 Losarang
37
439
RT. 04 / RW. 02
2
MTS Negeri Losarang
24
332
RT. 16 / RW. 05
3
SDN Kaliwaru
9
111
RT. 01 / RW. 01
 4
SDN Losarang
13
294
RT. 15 / RW. 04
5
SDN Jangga I
12
225
RT. 14 / RW. 04
6
SDN Jangga II
9
210
RT. 15 / RW. 04
Sumber : Data Desa Jangga dan Dinas P & K kecamatan Losarang

            Jumlah Sarana sekolah tersebut di atas belum termasuk Guru yang berdomisili di Desa Jangga., ada pula Jumlah guru yang mengajar di Luar Desa Jangga. diantarnya : 2 Dosen,            2 Orang Guru SLTA, 2 Orang Guru SLTP, 3 Orang Guru SD.

A.1.3.4.   Ketenaga Kerjaan

            Berkaitan denagn perkembangn situasi dan kondisi ketenagakerjaan di Desa Jangga sampai akhir tahun 2016,  masih menunjukan keadaan kondusif, walaupun di pihak lain masih dihadapkan pada keterbatasan  lapangan kerja dan jumlah pencari kerja yang cukup bannyak. Keadaan ini semakin sulit dikendalikan sebagai akibat krisis ekonomi dan kenaikan harga BBM dan banyaknya pencari kerja di Desa Jangga adalah sebagai akibat penambahan angkatan kerja baru dan pemutusan hubungan kerja (PHK) , Kondisi ini terus berlangsung di berbagi lapisan dan tingkatan sector-sektor usaha strategis yang banyak menyerap tenaga kerja . Keadaan seperti ini memberikan kontribusi sangat besar terhadap jumlah pencari kerja yang tidak terproyeksikan sebelumnya.
            Jumlah angkatan kerja pada tahun 2016 sebanyak = 1169 orang, Jumlah pencari kerja yang dapat tersalurkan dan ditempatkan di perusahaan – perusahaan maupun jenis pekerjaan lainnya sebanyak = 831 orang, sedangkan sisanya sebesar  338 orang belum mendapatkan pekerjaan

            Untuk tahun 2016 jumlah pencari kerja laki-laki sebesar 540 Orang sedangkan pencari kerja perempuan 629 orang , sedangkan pencari kerja perempuan lebih banyak tersalurkan karena dari perusahaan-perusahaan  terutama pabrik-pabrik lebih memprioritaskan tenaga kerja perempuan.

            Dari segi Pendidikan , lulusan SLTA menempati urutan tertinggi dari jumlah prosentase pencari kerja yang berhasil ditempatkan terhadap total pencari kerja , yaitu menurut tingkat pendidikan mencapai angka 85 %.
            Dalam hal penyerapan tenaga kerja , jumlah tenaga kerja yang ditempatkan mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sementara jumlah pencari kerja yang terdaftar mengalami penurunan  . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel 10  di bawah ini :

Tabel   :  10
Jumalh tenaga Kerja, Pencari Kerja, dan Lowongan  Kerja
Di Desa Jangga Tahun 2016

No
Yang Terdaftar
Jumlah
Keterangan
1
Pencari  Kerja
1169

2
Yang Ditempatkan
831

3
Lowongan  Kerja
831

4
Sisa Pencari kerja
338


Jumlah
1169

Sumber   :  Data Desa Jangga
           
Dari Tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2016 pencari kerja mengalami kenaikan, begitu pula pada  lowongan kerja. Akan tetapi masih terdapat ketimpangan antara pencari kerja dengan lowongan pekerjaan itu sendiri, sehingga jumlah pencari kerja masih banyak yang tidak tertampung pada lowongan kerja yang dari segi kuantitasnya lebih sedikit dari pada pencari kerja.

            Faktor lain yang menjadi pengaruh adalah Tingkat Skill dan Pendidikan yang ada           di Desa Jangga masih kalah dengan desa - desa lainnya yang ada di wilayah Kecamatan Losarang, sedangkan para perusahaan lebih memprioritaskan yang bersekolah tinggi                            ( Sarjana), meskipun sedikit demi sedikit di Desa Jangga sudah mulai bermunculan para Sarjana-sarjana Muda yang berpotensi.

A.1.3.5.   Pemuda dan Olahraga

            Dalam hal kepemudaan, pada tahun 2016  tidak terlepas dari aktifitas dan eksitensi karang taruna, baik level desa maupun level RW, sedangkan jumlah anggota karang taruna aktif untuk level desa meskipun telah dibentuk sampai saat  ini belum memperlihatkan eksitensinya,  jadi hampir seluruh usia karang taruna terlibat aktif di kepengurusan Tingkat RW, baik pengurus aktif maupun yang tidak aktif.

            Sedangkan organisasi keolahragaan yang ada di Desa Jangga,  cukup variatif , maupun semua organisasi tersebut masih dikelola secara amatir, dan hanya penyaluran kegemaran saja. Untuk lebih jelasnya data organisasi keolahragaan dapat dilihat dalam tabel 11 di bawah ini :

Tabel   :  11
Data Klub / Perkumpulan Olahraga
Di Desa Jangga.. Tahun 2016

No
Klub Olahraga Yang Terdaftar
Jumlah
Keterangan
1
Klub Sepakbola
4

2
Klub Bola Volly
1

3
Klub Bulu Tangkis
1

4
Klub Tenis Meja
-

5
Klub Senam Sehat
1

6
Kluib Jantung Sehat
1

7
Klub Pencak Silat
-

8
Klub Futsal
10

Sumber   :  Data Desa Jangga

            Dari Klub olahraga di atas, telah banyak melahirkan atlet-altet berbakat dan ikut serta dalam kegiatan mewakili Desa untuk kontingen tingkat Kecamatan, bahkan  untuk tingkat Kabupaten Indramayu, sedangkan dalam ajang kegiatan kompetisi atlet-atlet tersebut kebanyakan hanya mengikuti kegiatan ditingkat lokal saja, hanya olah raga Bola Volly pernah menjadi Tuan Rumah Kejuaran Bola Volly tingkat Kabupaten Indramayu.




A.1.3.6               Kebudayaan

            Kebudayaan yang ada di Desa Jangga merupakan modal dasar pembangunan yang melandasi pembangunan yang akan dilaksanakan, warisan budaya yang bernilai luhur merupakan dasar dalam rangka pengembangan pariwisata budaya yang di jiwai oleh mayoritas keluhuran Nilai Agama Islam.

            Pemerintah terus membinan kelompok dan organisasi kesenian yang ada, walupun dengan keterbatasan dana yang dialokasikan, namun semangat para pewaris kebudayaan                      di Desa Jangga Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu, terus merawat dan melestarikannya dengan akhir-akhir ini membentuk Ikatan Olah raga dan Seni mulai dari tingkat Desa sampai Ketingkat Kabupaten Indramayu. Dengan memeliharanya agar kelompok – kelompok kesenian tersebut terus terpelihara.

            Beberapa kelompok Kesenian yang ada Di Desa Jangga yang masih eksis dan terawat walaupaun kondisinya sangat memprihatinkan diantaranya dapat dilihat pada tabel berikut ini


Tabel   :  12
Data kelompok Budaya dan Kesenian
Di Desa Jangga  Tahun 2016

No
Jenis Kelompok Kesenian Yang Ada
Jumlah
Gruop
Status
1
Seni Calung
-
-
2
Organ Tunggal
2
Aktif
3
Singa Depok
-
-
4
Jaipongan
-
-
5
Pencak Silat
-
-
6
Kliningan / reban
-
-
7
Qasidah
2
Pasif
8
Upacara Adat
2
Pasif
Sumber   :  Data Desa Jangga

            Di bidang Pariwisata,  Desa Jangga sangat memprihatinkan karena Desa Jangga tidak mempunyai tempat wisata yang bisa diandalkan, namun dengan demikian tidak putus asa Pemerintah Desa Jangga bersama masyarakatnya terus melestarikan  dan  berencana membangunan sarana wisata yang bisa diandalakan di Desa  Jangga Kecamatan Losarang kabupaten Indramayu, disamping itu pula, masih banyak budaya-budaya yang ada di Desa Jangga yang dulu sempat ada dan tenggelam untuk dikembalikan lagi atau eksis lagi , sehingga nantinya anak cucu di Desa Jangga akan teringant kembali akan semua hal-hal yang pertnah ada pada leluhur Di Desanya.

A.1.3.7.  Tempat Peribadatan
Tabel   :  13
Tabel Tempat Peribadatan
Di Desa Jangga Tahun 2016
No
Jenis
Jumlah
Keterangan
I
Masjid
1

2
Mushola
11

3
Langgar
-

4
Madrasah
4

Sumber   :  Data Desa Jangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar